MEMBANGUN KAWASAN ASRI (AGAMIS SINERGI RAMAH LINGKUNGAN DAN INOVATIF)

Thursday 2 August 2012

Muspika Kecamatan Kebomas, tinjau langsung lokasi rawan tindakan asusila.

 GRESIK -  Rabu (18/7/2012),
Keberadaan Penjaga warung/kafe di sekitar Kecamatan Kebomas yang dominan berasal dari luar Gresik rata-rata memiliki masalah yang seragam yaitu tidak memiliki identitas tinggal berupa KIPEM dan dan bahkan identitas kependudukan yang dimiliki sudah kedaluarsa. Kabar yang tidak sedap juga sering muncul berkaitan dengan keberadaan warung pangku yang diduga sebagai kawasan rawan dijadikan praktik prostitusi secara terselubung, untuk itu Muspika Kecamatan Kebomas (Pejabat Kecamatan Kebomas, Kepolisian Sektor dan Komando Distrik Militer Kebomas Gresik)  melakukan operasi Gabungan untuk mencegah beredarnya minuman keras, menertibkan Kartu Identitas Penduduk Musiman (Kipem) serta Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kegiatan juga dibarengi dengan sosialisasi hasil rapat Muspika Kec. Kebomas yang memerintahkan kepada pengelola warung-warung dan tempat hiburan agar menutup pada siang hari selama bulan Ramadan. dan buka kembali pada pukul 19.30 Wib sampai pukul 23.00 Wib.
Operasi dimulai di warung Putri Cempo, Jl Sunan Giri, Tempat Karaoke Keluarga Jl Kapten Dulasim, Pujasera Jl Noto Prayitno, Pujasera Jl Tri Dharma dan Pujasera Jl Sumatera Gresik Kota Baru (GKB).
langkah Preentif dan Prefentif sebelumnya sudah dilaksanakan dengan menyelenggarakan Dialog Warga dan sosialisasi sekaligus peninjauan langsung ke lapangan, diharapkan langkah tersebut sudah dapat dipahami oleh pemilik/ pengelola sebagai niatan baik sekaligus warning yang akan melakukan tindakan tegas dan bahkan dengan cara menutup lokasi usaha/ warung yang terbukti melanggar mekanisme dan peraturan yang berlaku.
Pemerintah Kecamatan Kebomas bersama Muspika memberikan kelonggaran dengan memberikan ijin buka terbatas bagi pengelola warung agar pendapatanya tidak hilang sama sekali apabila warung/usaha ditutup total selam bulan Romadlon.

0 comments:

Post a Comment